Aku sayang kalian berdua.
Hari ini sedang berfikir bagaimana aku membahagiakan orang tua. ide pertama muncul, yakni untuk tidak membicarakan persoalan kepada mereka, kalaupun ingin pencerahan tentang suatu persoalan, bagaimana kalau dikiaskan saja ? untuk saat ini aku sepakat.
Anaknya ada 8, entahlah bagaimana mereka berdua mengaturnya hingga paling tidak sampai tahun 2010 ini tinggallah aku dan adikku yang tinggal dirumah. emak, begitu aku memanggilnya, dan babeh, begitu aku memanggilnya, terasa bangga nama tersebut muncul di sini.
Bagaimana jika aku mengetikkan terjemah salah satu ayat :
"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak." (An Nisa: 36).
Sudahkah aku berbuat baik kepada kedua orang tuaku ?
emak ingin aku jadi anak sholeh.
emak ingin aku menjaga adikku, membimbing kuliahnya, membantu keperluan kuliahnya dan memberikan contoh yang terbaik kepada anak bontot itu.
babeh ingin aku jadi seperti yang aku inginkan.
babeh ingin aku mennggantikannya azan di masjid, meski dia tau aku pergi gelap dan selalu pulang gelap.
Babeh ingin aku mengurusi surat-surat penting itu. baru saat ini aku berkata mampu.
Rasanya aku ingin berlaku tidak adil terhadap informasi yang ku berikan kepada kedua orang tua. mengurangi berita yang kurang menyenangkan dan memperbanyak berita yang menyenangkan.
"ma, murid disekolah udah mulai nurut sama aku" "ma, aku lulus MCU" , "Ma aku dapet THR di sekolah dan di Yayasan, jadinya dobel" "Ma, aku bisa mengatur keuanganku dengan disiplin" "Ma, aku bisa membimbing adikku" "Ma, aku bisa jadi koor. idul fitri, ustad dan tenda dah dapet" , mengenai murid yang tenang dia bersyukur, mengenai lulus MCU dia hanya ingin mendo'akan dan tidak ingin ikut campur, mengenai THR dia berkata "y udh simpen aja, mungkin nanti perlu" seterusnya ,"bagus","yang sabar y","Semoga Allah menperlancar urusannya". babeh hanya "mesem2" dan seperti biasa menarik nafas sambil tersenyum dan ketika nafas tersebut dihembuskannya nampaklah kearifan dan kebijaksanannya yang bertambah.
suatu ketika aku berkata padanya dengan canda : "ma, 2011 ya ? " , ma' melarangku dan menyarankanku untuk memperbaiki semaksimal mungkin. menurutnya, masih banyak yang harus diurusi, sabar aja. "diemin aja klo ortunya bcandain kmu mulu, emang ortu yg mana ? kmu itu kebanyakan TP !" kaget aku dibuatnya , ma' ngerti TP. "katanya mau s2??" tambahnya. "yg di probolinggo ma' kan dah kenal, klo yg dibekasi belom kan?" jawabku, "yang di padang ?" emak menambahkan.. "gubrak, hmmm suka2 Allah aja ma' klo sisanya" sahutku. aku pun menghentikan candaku sore itu.
Bagaimana jika aku mengetikkan terjemahan salah satu hadits :
Ibnu ‘Umar menegaskan: “Tangisan kedua orang tua termasuk kedurhakaan yang besar.” (HR. Bukhari, Adabul Mufrod hlm 31)
Allah y Rabbi, kuatkan aku. lindungi ke dua orang tuaku. lindungi keluarga kami dari fitnah, bahagiakan keluarga kami dengan keberkahan rizki halal yang Engkau berikan. bahagiakan keluarga kami dengan ikhlas menjalankan ibadah, bahagiakan keluarga kami dengan Cahaya-Mu ya Rabb.
Selengkapnya...